Sepasukan hacker muda dibawah naungan The Indonesian Security Down kembali mengibarkan bendera perang kepada Australia sebagai aksi protes terhadap penyadapan yang dilakukan Negara Kangguru tersebut terhadap sejumlah pejumlah pejabat indonesia termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah seminggu lalu berhasil merontokkan situs intelijen Australia, malam kemaren Rabu, 20 Nopember 2013 pasukan hacker muda tersebut telah membombardir situs Bank Sentral Australia yang beralamat http://rba.gov.au hingga terlihat jatuh bangun.
The Reserve Bank Australia (RBA) adalah Bank Sentral Australia, Yang memiliki tugas dan fungsi menjaga stabilitas mata uang, mengatasi pengangguran, dan bertanggung jawab pada kesejahteraan ekonomi serta kesejahteraan rakyat Australia. RBA juga berwenang menetapkan suku bunga untuk memenuhi target inflansi jangka menengah, memelihara sistem keuangan yang kuat dan sistem pembayaran yang efisien, dan menerbitkan uang kertaas nasional.
RBA ini menyediakan Layanan perbankan tertentu yang dibutuhkan kepada pemerintahan Australia dan badan-badannya, dan sejumlah bank sentral luar negeri dan lembaga resmi. Selain itu, RBA juga mengelola emas Australia dan cadangan devisa.
Mesi belum sampai melumpuhkannya sampai 404 Not Found, namun situs http://rba.gov.au sempet jatuh pingsan beberapa kali meski akhirnya up lagi. Beberapa kali server situs Bank Sentral tersebut Down dan Up terus secara bergantian.Hingga saat ini, hacker indonesia masih terus menembakkan DDOS ke situs dengan IP 202.14.155.140 dan Port 80 tersebut.
Menurut Admin, Indonesia Security Down, pihak Australia hanya memilih bungkam dalam kasus penyadapan, maka dari itu serangan akan dilanjutkan sampai ada klarifikasi dari pihak mereka dan dari pemerintahan indonesia.
"Target kita kali ini fokus pada bank Sentral Australia, kita berharap akan berpengaruh pada kelangsungan ekonomi dan sosial mereka".
0 komentar:
Posting Komentar